Jumat, 27 Maret 2009

Untuk Kekasih Jiwaku

Kulantunkan madah ini untukMu,
wahai Bumi, Guru, Kekasih dan Sahabat…
Dari hati yang paling dalam,
tak’kan bosan kukidungkan...
sebuah mazmur pujian hanya untukMu...

Lagu kasih dari PADI,
sederhana namun sangat menyentuh jiwa-ku :


HARMONI (PADI)

Aku mengenal dikau, tak cukup lama, separuh usiaku
Namun begitu banyak, pelajaran, yang aku terima

Reff:
Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
dan terwujud harmoni

Segala kebaikan, tak akan terhapus, oleh kepahitan
Kulapangkan resah jiwa, karna kupercaya, ’kan berujung indah.


Terimalah madah syukur-ku,
Walau tak kukenal baik dirimu,

”Namun begitu banyak, pelajaran yang aku terima....
Tinggal kulukis (hidupku ini) dengan tinta pesan damai....”

Salam Damai dan Kasih selalu
Namaste

Rabu, 25 Maret 2009

Cinta Pertama

Kekasih… kekasih…
Pergilah kau dari hatiku
Tak mau hatiku terbakar api

Kekasih... kekasih...
Kuingin kau selalu disini
Di sini... di dalam hatiku

Namun sayang....
Hatiku ini tak dapat menerima hatimu
Biarlah semuanya terus berlalu..
..... dst...dst....


Diciptakan oleh-ku sekitar tahun 1993-1994.
Lagu sederhana nan melankolis ini adalah lagu pertama dan terakhir yang kuciptakan dengan hati pedih dan air mata yang tak mau berhenti mengalir.... saat sendiri, aku sering menyanyikan lagu ini dengan hati yang kesepian...
Hahhahaha..... Ya, saat itu aku sedang bingung dan sangat patah hati.....
Patah hatiku yang pertama.... bahkan aku sempat menyanyikannya di kelas saat pelajaran menyanyi dengan gitar (duh....duhhh.... kaya’ apa aja... hehhee....)
Saat itu hidupku serasa runtuh...
(namun sekarang aku hanya bisa tertawa : hahhaha.... maklum cinta pertama.....ada aja kisahnya....)

Tahun 2009, akhirnya...
Seiring ”perjumpaan” yang ”kebetulan” dengan cinta lama... tepatnya pacar pertama saat SMP dulu, semua memori kembali datang membanjiri... pahit, sedih, susah, senang, bahagia... mengurai kembali apa yang terjadi dahulu....,
setelah ajang KLARIFIKASI SEJARAH...., yang ternyata hanyalah kesalahpahaman manusia muda biasa..... membuatku menjadi lebih dewasa.... memaksaku untuk bercermin, bahwa memang betul kata pepatah lawas sederhana dan mungkin sudah pula usang :

PENGALAMAN ADALAH GURU YANG BERHARGA,
dan (aku tambah pepatah ini untuk diriku sendiri)
KEGAGALAN ADALAH GURU PALING BERHARGA YANG HANYALAH ”TERASA KEJAM”

Apa yang terjadi dulu, tak pernah kusesali...
Aku mencintai
Aku dicintai
Kemudian kita saling mencintai
Dan saat Cinta pergi,
tak tau harus kucari kemana, hanya bisa menunggu, melihat, dan mendengar...
ku tak bosan menunggu
sampai saat itu datang
dan ternyata aku bisa bahagia
ya ... AKU BAHAGIA ...
Bahagia kar’na aku bisa menCinta tanpa cinta itu ada disini
Bahagia kar’na aku diijinkan untuk mencicipi manis Cinta dengan rasaNya yang semakin berkembang, seiring perjalanan hidupku...
dan ternyata Energi itu mampu membangkitkan Cinta yang lain,
yang ada di dalam diri....
dengan teramat hebat.

Thank you Guru..., my Lord..., my Love…
Thank you pa’, untuk mengajariku Arti Cinta dan Kehidupan...
Thank you juga buat mas, cinta pertamaku, yang ada di mana pun kamu berada
Tuhan memberkati
Namaste

Selasa, 10 Maret 2009

“ To be a DOCTOR is to be an ARTist “
Adalah kata-kata indah yang senantiasa terpatri dalam ingatanku sejak jaman kuliah hingga saat ini… Membuat aku senantiasa ingat bahwa tidak ada yang mustahil di hadapan Gusti Allah, tidak ada yang mutlak di dunia ini…

Menjadi seorang dokter, adalah :
Sebuah mimpi untuk membantu orang tanpa pamrih, mimpi yang diterjemahkan dalam hidup sehari-hari,
berpegang pada ilmu, “feeling”, pengalaman, logika, konsultasi sana-sini, dan terutama berpegang pada Kebesaran Allah.

Adalah saat dimana nona muda memintamu untuk melakukan aborsi dengan bayaran seekor ayam kampung kurus….
seorang tante kelas ekonomi menengah, menawar harga jasa menjadi separuhnya… seorang sejawat di milis berkata : seperti “transaksi bisnis di pasar tradisional”
Adalah saat dimana seorang pasien menanyakan umur, lulusan mana, sudah berapa tahun jadi dokter, kerja di rumah sakit mana, spesialis apa... dan kau diharapkan menjawabnya dengan senyum tulus...
Saat pasien mempertanyakan kompetensimu sebagai seorang dokter.

Saat dimana kau diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan,
dituntut untuk berpikir, berbuat cepat dan benar
Bila kau berbuat salah, kau akan mendapatkan ”label” yang sedikit ”miring”
Saat pasien memujamu,
Saat dia sembuh dan bisa kembali tersenyum
Saat dia senang berada dekatmu,
Saat dia bisa curhat apa saja padamu
Saat dia bisa menangis di hadapanmu
Saat dia sanggup telanjang di depanmu

Adalah saat dimana birokrasi dan kemanusiaan saling berbenturan,
dimana kau dapat puas bermain dengan nurani,
menimbang-nimbang antara hati dan uang....??
meladeni setiap pertanyaan atau mengejar jumlah kunjungan pasien...??

Kau ingin tidur, jalan-jalan, merasa lelah, capek, ingin teriak... *!$*!%@^^*#@$!!
Tapi tak bisa!
Karena kau harus melayani sesama dengan senyum mengembang lebar,
Menjalani mimpi yang jadi realita...
Menjalani “lakon”-ku di dunia ini

Menjadi seorang dokter
Adalah sebuah jalan untuk meniti ke dalam diri
Menemukan kembali pelita hati
Dan meletakkannya di atas, agar semua menjadi jelas
Bahwa tak ada yang perlu dicari di luar sana
Karena semua jawabnya ada disini.

Menjadi seorang dokter
adalah sebuah jalan untuk menjadi diri sendiri
berdamai dengan diri sendiri
dan mencintai diri apa adanya

Dalam karya dan cinta,
Salam sehat dan damai selalu
Tuhan memberkati
Namaste