Kamis, 21 Agustus 2008

Cerita Klasik

Ada cerita.
Sebelumnya mohon maaf bila ada kata-kata saya yang kurang tepat. Ini hanya sekedar curahan hati.


Kemarin ada tema
n yang "sms" dari suatu daerah terpencil, sekarang disana udah ada sinyal, nyong dan nona sudah pada pegang HP. Hebat ya....
Dia tanya, anaknya umur 4 bulan sakit batuk pilek, obat apa yang bagus?
Tapi bukan ini yang mau saya bicarakan. Bukan masalah batuk pilek dan
obat2nya.
Saya heran, lho kamu sudah punya anak? Selamat ya.....

Kemudian dia balas lagi, iya, nikahnya bulan juni kemarin. Sepintas, saya merasa heran, berarti....(ga usah diterusin). Tapi kemudian, saya sadar, saya lupa bahwa hal semacam ini sudah biasa disana. Jadi tidak ada permasalahan. Titik.

Selama saya bertugas disana, hal semacam ini pertama memang mengherankan, lama-lama biasa juga.
Bila si nona sudah diminta (baca : dilamar) berarti sang pria sudah boleh memetik hasilnya, sudah boleh hidup serumah, dsb. Walaupun itu belum
disahkan oleh Gereja.
Bukannya gereja tidak peduli, tapi adat disana lebih "berkuasa", para "pejabat" gereja kadang juga tidak bisa apa-apa, selain berusaha untuk memberikan
pencerahan. Tapi sampai sekarang, rupa-rupanya adat'lah yang masih berkuasa.

Di satu sisi, memang baiklah masih berpegang pada adat setempat, apalagi bila adat itu baik adanya, baik tujuannya. Untuk hal semacam ini, apakah bisa kita bicara tentang moral? Mau bicara apa? Moral dianggap menyimpang bila tidak sesuai dengan adat kebiasaan dalam masyarakat itu. Sedangkan dalam hal ini, masyarakat setempat juga berperilaku demikian, berarti tidak ada yang menyimpang kan?

Di sisi lain, kadang memprihatinkan. Kadang saya bertanya-tanya, apakah hal semacam ini dapat menjurus ke arah perilaku sex bebas? Dan bila ini terjadi, dapat diprediksi pula di masa depan, "Penyakit Menular Seksual" yang sudah tinggi di daerah tsb, dapat menjadi lebih tinggi lagi. Membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk mengatasi hal ini. Bukankah dana yang ada lebih baik digunakan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di sana? Atau untuk meningkatkan daya tarik daerah wisata yang eksotis di sana? Bila banyak wisatawan datang, pasti pendapatan juga akan meningkat. Dan masyarakat di sana bisa hidup dengan lebih sejahtera.

Salam damai untuk Indonesiaku.....Semoga kau selalu SEHAT dan SEJAHTERA....

2 komentar:

Umm Nusaybah mengatakan...

wah dimana mana udah seperti normal yah ros, pengaruh TV, media, Film sangat kuat lah di Indo, no wonder....

Forum Agung mengatakan...

Hanya bisa berkata:
Itulah Dunia. Tapi masih banyak hal di dunia ini yang patut disyukuri. HEheh.
Hidup ini adalh Hidup.

www.forum-agung.blogspot.com